LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN “ Pembuatan Bandeng Presto”


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
“ Pembuatan Bandeng Presto

Logo UHO 1

OLEH :

Armin
Q1B1 15 011
Kelompok I



JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produk perikanan diIndonesia pada saat ini sudah mulai bermunculan seiring dengan berkembangnya teknologi pengolahan perikanan. Permasalahan yang sering muncul pada pengolah produk perikanan di karenakan ikan mudah busuk, dan untuk membuat produk hasil olahan dari ikan biasanya membutuhkan proses pengolahan yang panjang harus melewati beberapa tahap pemprosesan mulai dari pemilihan bahan baku, pembersihan atau penyiangan dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka muncul ide-ide baru tentang cara pengolahan produk perikanan salah satunya yaitu dengan pembuatan surimi. Surimi merupakan bahan baku antara (intermediet) yang potensial untuk pembuatan berbagai produk makanan berbasis surimi (surimi based-product) seperti daging kepiting tiruan, kamaboko berpersia, chikuwa, satsumi,-age/tempura, hanpen, bakso ikan, dan bandeng presto.
            Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.
1.2 Tujuan    
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara untuk pembuatan bandeng presto.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.    Klasifikasi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Kingdom                :           Animalia         
Phylum                  :           Chordata
Sub phylum           :           Vertebrata
Class                      :           Pisces
Sub class                :           Teleostei
Ordo                      :           Malacopterygii
Family                   :           Chanidae
Genus                    :           Chanos
Species                  :           Chanos chanos Forsk
B.     Deskripsi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Ikan bandeng  memiliki nama lain yaitu Milkfish. Ikan ini memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak – perakan.  mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan (herbivora).
C.    Morfologi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998).
Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000).
D.    Habitat Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Bandeng banyak dikenal orang sebagai ikan air tawar. Habitat asli ikan bandeng sebenarnya di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun air payau.
Ikan bandeng hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak (Anonim, 2009).
E.     Cara Makan Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Bandeng termasuk herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Ikan ini memakan klekap, yang tumbuh di pelataran kolam. Bila sudah terlepas dari permukaan tanah, klekap ini sering disebut sebagai tahi air. Pakan bandeng terutama terdiri dari plankton (Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar (Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (Nanas dan Ruppia). Tumbuh-tumbuhan yang berbentuk benang dan yang lebih kasar lagi akan lebih mudah dimakan oleh ikan bandeng bila mulai membusuk (Liviawaty, 1991).
F.     Reproduksi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Setelah induk ikan bandeng telah matang gonad. Tahap selanjutnya yaitu pemijahan induk ikan bandeng. Pemijahan ikan bandeng secara alami terjadi didaerah pantai yang jernih dengan kedalaman 40-50 meter, dan ombak yang sedikit beriak karena sifat telurnya yang melayang (Ahmad, 1998).
Pemijahan bandeng berlangsung parsial, yaitu telur matang dikeluarkan sedangkan yang belum matang terus berkembang didalam tubuh untuk pemijahan berikutnya. Dalam setahun, 1 ekor induk bandeng dapat memijah lebih dari satu kali.. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara 300.000-1.000.000 butir telur (Murtidjo, 1989).
Menurut Mudjiman (1983), pemijahan alami berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil yang tersebar disekitar gosong karang atau perairan yang jernih dan dangkal disekitar pulau pada bulan maret, mei, dan September sampai januari. Bandeng memijah pada tengah malam sampai menjelang pagi. Sedangkan pemijahan buatan dapat dilakukan melalui rangsangan hormonal. Hormon yang diberikan dapat berbentuk cair atau padat. Hormone bentuk padat diberikan setiap bulan, sedangkan hormone bentuk cair diberikan pada saat induk jantan dan betina sudah matang gonad. Induk bandeng akan memijah setelah 2– 15 kali implantasi tergantung pada tingkat kematangan gonad. Pemijahan induk betina yang mengandung telur berdiameter lebih dari 750 mikron atau induk jantan yang mengandung sperma tingkat 3 dapat dipercepat dengan menyuntikkan hormoneLHR H -a pada dosis 30– 50 mikro gram/kg berat tubuh atau dengan hormoneHC G pada dosis 5000-10.000 IU/kg berat tubuh (Murtidjo, 1989).
Indikator bandeng memijah adalah bandeng jantan dan bandeng betina berenang beriringan dengan posisi jantan dibelakang betina. Pemijahan lebih sering terjadi pada pasang rendah dan fase bulan seperempat. Menurut Ahmad (1998), dalam siklus hidupnya, bandeng berpindah dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya mulai dari laut sampai ke sungai dan bahkan danau. Hal ini disebabkan karena bandeng memiliki kisaran adaptasi yang tinggi terhadap salinitas.
G.    Penyebaran Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Ikan bandeng merupakan ikan laut dengan daerah persebaran yang sangat luas yaitu dari pantai Afrika Timur sampai ke Kepulauan Tua mutu, sebelah timur Tahiti, dan dari Jepang Selatan sampai Australia Utara. Ikan ini biasanya terdapat di daerah Tropika dan Sub Tropika.

















III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Perikanan dan Ilmu Kelautan hari Minggu, Tanggal 09Desember 2018, pukul 14 : 00 -  selesai. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas  Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Halu Oleo.Kendari 2018.       
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini serta fungsinya, yaitu :
No
  Alat
Fungsi
1
Pisau
Untuk membelah kepala ikan bandeng
2
Blender
Untuk menghaluskan bumbu
3
Gunting
Untuk membuka sirip ikan
4
Wajan
Untuk menumis bumbu
5
Panci presto
Untuk mengukus ikan bandeng
6
Talang
Untuk membelah ikan
7
Talenan
Untuk menyimpan ikan
8
Loyang
Untuk penyimpanan air
9
Celemek
Untuk mengindari baju lab agar tidak kotor
10
Sarung tangan
Untuk membuat ikan bandeng tetap steril dan terjaga suhunya
11
Masker
Untuk menghindari kontaminasi pada ikan  ketika berbicara

            Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini serta fungsinya, yaitu :
No.
   Bahan
Fungsi
1
Ikan bandeng
sebagai bahan baku pembuatan bandeng cabut duri
2
Aluminium foil
Untuk pembungkus ikan bandeng yang akan di kukus
2
Es batu
Untuk menghambat pembusukan ikan bandeng
3
Air
Untuk mencuci ikan

3.3 Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
a.               Mempersiapkan semua alat dan bahan
b.              Menghilangkan bagian isi perut ikan bandeng
c.               Mencuci ikan hingga bersih
d.             Meyiapakan bumbu yang diperlukan
e.               Menghaluskan bumbu dengan menggunakan blender
f.                Bumbu yang sudah dihaluskan kemudian  ditumis
g.              Mengoleskan bumbu yang sudah ditumis kedalam perut ikan bandeng hingga merata
h.              Mmbungkus ikan bandeng dengan aluminium foil
i.                  Mengukus ikan bandeng dengan menggunakan panci  presto
j.                  Mengatur suhu panci presto agar tetap stabil
k.              Ikan bandeng siap dihidangkan












IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Gambar produk


4.1.2. Uji sensori
                Berikut hasil dari uji sensori bandeng presto , antara lain sebagai berikut:
No
Parameter
Kode produk
1.
Warna
4
2.
Aroma
4
3.
Odor
5
4.
Rasa
4
5.
Cita rasa
4
6.
Saitness
4
7.
Juisines
3

Keterangan :
5 = sangat suka
4 = suka
3= agak suka
2 = tidak suka
1 = sangat tidak suka
4.2 Pembahsan
            Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.
            Proses pengolahan ikan bandeng duri lunak dengan uap air panas bertekanan tinggi menyebabakan tulang dan duri menjadi lunak. Selain uap air panas yang bertekanan tinggi ini sekaligus berfungsi menghentikan aktifitas mikroorganisme pembusuk pada ikan, sehingga ikan tersebut tidak cepat mengalami pembusukan.
            Pada proses penyiangan dapat dilakukan dengan cara dibelah dan dibuang isi perut dan insangnya. Ikan dibelah dari punggung kemudian diteruskan sampai insang dan kepala tetapi jangan sampai putus, disiangi dengan cara menyobek bagian perut ikan dalam posisi membujur di bagian bawah sisi luar perut mulai dari atas sirip dubur ke arah depan sebelum sirip dada. Kemudian isi perut diambil dengan jari tangan. Insang tidak dibuang tetapi cukup dicuci sampai bersih. Hal ini dilakukan agar kepala tidak kempes setelah direbus.Isi perut dan kotoran-kotoran lainnya ditampung dalam ember kecil. Penyiangan dilakukan agar proses pembusukan dapat diperlambat karena isi perut merupakan sumber kontaminasi bakteri patogen.
Uji kesukaan juga disebut uji hedonic yaitu panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan).Uji hedonik yang dilakukan pada produk akhir ikan bandeng duri lunak. Skala uji hedonik yang biasa digunakan yaitu  tidak suka, agak suka, sedikit suka, suka, sangat suka).
            Dari tabel dapat diketahui hasil pengujian uji sensori ( warna, aroma, odor, rasa, cita rasa, saitness, dan juisines) yang berbeda- beda .pada pengukusan ikan bandeng menggunakan waktu selama satu jam sehingga tulang pada ikan bandeng tersebut menjadi lunak .
            Pembuatan bendeng presto ini dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang diversifikas olahan tradisional yang berbahan dasar ikan.





















V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.
5.2 Saran
            Sebaiknya mahasiswa praktikan tetap memperhatikan proeses pembuatan mulai penyiangan sampai penyelesaian.












DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. Gaya Hidup Sehat edisi 491. http //E:/ikan Bandeng/Ikan Bandeng, Enak – Murah – Sehat Bergizi « Heart’s Freedom.htm. (Diakses pada 27 September 2011).

Arifudin, R. 1983. “Bandeng duri lunak dalam Kumpulan Hasil Penelitian Teknologi Pasca Panen Perikanan”. BPTP. Jakarta.

Dedisafrizal. 2011. Proposal Pkl Ikan Bandeng. Uncategorized. (Diakses 27 September 2011).


Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform ostariophysan fishes"Geobios 28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 27 September 2011).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ‘’Teknik Biakan Murni’’

Laporan Praktikum Pengasapan dan Abon Ikan

GIZI IKANI MAKALAH Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Sembilang