LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ‘’Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada Bakteri’’

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
‘’Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada Bakteri’’

Oleh :

                 NAMA            : ARMIN
                                                                 STAMBUK    :Q1B115011

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDIUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO



I.  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah tentang mikroba dimulai dengan ditemukannya mikroskop oleh Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali.
Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik, bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Hal itu untuk mempernudah proses identifikasi bakteri. Dalam taksonomi mikroba,  alat yang paling ampuh digunakan yaitu pewarnaan Gram (Gram Stain) yang dapat digunakan untuk memisahkan anggota- anggota dominan bakteria ke dalam dua kelompok berdasarkan perbedaan dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel bakteri gram-negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara struktural lebih kompleks. Membran bagian luar pada dinding sel gram-negatif mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat dengan lipid. Diantara bakteri patogen,yang menyebabkan penyakit,spesies gram-negatif umumnya lebih berbahaya dibandingkan dengan spesies gram-positif Oleh karna itu, penting adanya pelaksanaan praktikum pengujian guna untuk mengidentifikasi dan mengetahui morfologi dari bakteri utamanya pada bakteri yang bergram positif dan gram negative, dengan cara pewarnaan gram dan uji KOH.
Beberapa pewarnaan atau pengecetan yang perlu di ketahui dalam mengamati morfologi terutama bakteri adalah pewarnaan sederhana, pewarnaan gram dan pewarnaan acidfast atau pewarnaan negative. Sebelum melakukan pewarnaan dilakukan pembuatan olesan (smear) dan fiksasi pada bakteri yang akan di amati. Olesan (smear) adalah pemberian bakteri pada kaca benda, sedangkan fiksasi adalah perlakuan pada bakteri. Bakteri tesebut di matikan sedemikian rupa, tetapi selnya mati tanpa terjadi perubahan bentuk sel dan sturktur yang berada dalam sel, dan memudahkan menempel pada kaca benda.

1.2.Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan mempelajari cara pewarnaan.



II.  TINJAUAN PUSTAKA
            Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar yaitu Gram positif dan bakteri Gram negatif. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur, sifat kimia, dan fisik dinding sel bakteri. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, seorang ilmuwan Denmark bernama Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae (Qiqi, 2008).
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat di kategorikan sebagai berikut: pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial, (pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam), pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu, pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul, pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dan bakteri (pewarnaan Neisser (granula volutin), pewarnaan yodium (granula glikogen) dan pewarnaan negative (Gozali, 2009).
Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antar antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang di sebut kromogen. Ikatan ion dapat terjadi karena adanya muatan listrik baik dari komponen selular maupun pada pewarna. Terdapat tiga macam metode pewarnaan yaitu pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial, dan pewarnaan gram. Pewarnaan sederhana menggunakan pewarnaan tunggal, pewarnaan diferensial memakai serangkaian larutan pewarna atau reagen. Pewarnaan gram merupakan metode pewarnaan yang paling umum digunakan untuk mewarnai sel bakteri (Umsl, 2008).
Pewarnaan gram dilakukan sama dengan uji gram yaitu untuk membedakan bakteri apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur dengan tetesan air steril pada gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas obyek sehingga membentuk lapisan tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet olesan bakteri digenangi selama dua menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan dikering anginkan. Diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan. Selanjutnya diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%, tetes demi tetes sampai zat warna ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada air mengalir dan dikeringanginkan. Kemudian dogenangi lagi dengna safranin selama 30 detik, lalu dicuci dan dibiarkan kering diudara. Warna merah pada olesan bakteri menujukkan bakteri gram negatif dan jika warna ungu menunjukkan bakteri gram positif  (Michael, 2008).
Karakterisasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengobservasi bakteri maupun kapang hasil isolasi (isolat). Kegiatan karakterisasi dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat Gram dan endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi mencakup sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan uji sifat fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein dan uji katalase (Subandi, 2009).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
      Praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari pada hari Kamis, 19 November 2015 pukul 13.00 – 15.00 WITA.

3.2. Bahan dan Alat
      Bahan yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu biakan  murni, zat warna dan larutan KHO 3% .
Alat yang di gunakan dalam praktikum kali ini yaitu lampu Bunsen,   pipet tetes, jarum ose dan kaca preparat.

3.3. Prosedur Kerja
A.    Uji Larutan KOH
1.      Memijarkan jarum ose pada api Bunsen sampai merah dan mendinginkannya sebelum digunakan,
2.      Mengambil satu ose biakan bakteri pada isolat 1 dan  mencampurkan dengan 3 tetes larutan KOH 3% di atas gelass obejek,
3.      Mengaduk secara  merata campuran KOH 3% sambil menarik jarum ose keatas kaca objek dan mengamati pembentukan lender. Jika tterbentuk lendir mengindikasikan bakteri gram-negatif. Jika tidak berlendir mengindikasikan bakteri gram-positif.
4.      Mengulangi langkah 1 sampai 3 untuk isolat-isolat bakteri lainnya.
IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil
Hasil pengamatan para praktikum yang telah di lakukan dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
Kode Isolat
Reaksi
Bakteri
Keterangan
10-8(1)
Negatif
Positif
Tidak berlendir
10-7(2)
Positif
Negatif
Berlendir
10-8(3)
Negatif
Positif
Tidak berlendir
10-7(4)
Negatif
Positif
Tidak berlendir
10-8(5)
Positif
Negatif
Berlendir
10-7(6)
Positif
Negatif
Berlendir

4.2.   Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan serta prosedur kerja yang telah di lakukan, untuk menentukan Gram suatu bakteri dapat dilakukan uji KOH, jikasuspensi (campuran bakteri dengan KOH) menjadi berlendir maka dinyatakan sebagai gram negatif, jika tidak tampak seperti lendir maka dinyatakan sebagai gram positif. Dalam praktikum, langkah-langkah yang dilakukan untuk uji gram yaitu pertama-tama inokolum bakteri diambil mengunakan jarum ose dan letakan pada tetesan larutan KOH 3%. Inokolum diaduk selama 5-10 detik dan kemudian jarum ose diangkat ke atas dari tetesan tadi. Bila larutan KOH menjadi kental dan cairan mengikuti jarum ose sampai 0,5-2 cm saat jarum ose diangkat, hal ini menunjukan bakteri yang diperiksa adalah gram negatif, sebaliknya bila cairan tidak mengikuti jarum ose maka bakteri yang diperiksa gram positif.
Dari hasil uji gram  yang telah di lakukan pada isolae 1 sampai isolat 5, menunjukkan reaksi yang berbeda-beda, yang di tuliskan berbanding terbalik antara reaksi dan bakteri. Dari hasil pengamatan uji KOH di peroleh 3 gram positif yang berasal dari isolat 1, 3 dan 4. Hal ini di tandai dengan adanya ciri khusus yaitu tidak adanya lendir pada ketiga isolat tersebut karena pada koloni bakteri yang di teteskan larutan KOH 3% sebanyak 3 tetes memiliki karakteristik yaitu memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Sebaliknya pada  uji KOH diperoleh pula 3 gram negatif yang berasal dari isolat 2, 5 dan 6. Hal ini ditandai dengan adanya ciri khusus yaitu adanya lendir pada ketiga isolat tersebut yang di karenakan lapisan peptidoglikannya yang tipis sehingga mengalami fisis atau kerusakan dinding sel pada saat di berikan 3 tetes larutan KOH 3% .
Lendir yang di miliki oleh bakteri merupakan benteng pertahanan bagi bakteri tersebut karena memberikan perlindungan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan . lendir ini terdapat pada bakteri gram negatif.



V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan Untuk menentukan Gram suatu bakteri dapat dilakukan uji KOH.
Berdasarkan hasil praktikum kali ini digunakan biakan murni pada praktikum sebelumnya dan di peroleh 3 bakteri gram positif dan 3 bakteri gram negatif. Adapun cirri-ciri yang dimiliki oleh kedua jenis gram yaitu, gram negative memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga mengalami proses fisis atau kerusakan pada dinding sel sehingga menghasilkan lendir yang merupakan benteng pertahanan bagi bakteri tersebut karena memberikan perlindungan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Sebaliknya dengan bakteri gram positif yang memiliki lapisan peptidoglikan yang relative lebih tebal, sehingga tidak mengalami kerusakan dinding sel saat di uji menggunakan 3 tetes larutan KOH 3%.

5.2. Saran
Demi kelancaran dalam  sebaiknya  para asisten  memberikan  pengarahan yang lebih spesifik kepada para praktikan sebelum memulai praktikum. Sehingga para praktikan dapat memahami segala tindakan yang akan di lakukan pada saat berlangsungnya proses praktikum.



DAFTAR PUSTAKA
Gozali, Amir. 2009. Pewarnaan Gram. UI-Press. Jakarta.
Michael J. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.
Rahmaningsih, S, dkk. 2012. Bakteri Patogen dari Perairan Pantai. UMM Press. Malang.

Qiqi. 2008. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Mikroba. Pusat Penelitian Mahluk Hidup. Jakarta.
Umsl, 2008. Staining Bacteria. Gunung Djati Pres. Bandung.




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ‘’Teknik Biakan Murni’’

Laporan Praktikum Pengasapan dan Abon Ikan

GIZI IKANI MAKALAH Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Sembilang