LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR "Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop"
LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
‘’Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop’’
Oleh
:
NAMA
: ARMIN
STAMBUK
: Q1B1 15 011
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mikroskop
(bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan
kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan
sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad
renik. Dapat di amati dengan mikroskop.
Mikroskop
diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan
struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan
perbesaran dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop
adalah mikroskop cahaya/optis dan mikroskop elektron.
Antonie Van
Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya sederhana) yang
memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu
sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahu
1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme
yang lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur
mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengam mikroskop cahaya
sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui. Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh Antonie, pada tahun 1665 Robert
Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang
pertama kali menemukan dinding sel. Namun,
diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk
menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi
Van Leeuwenhoek pada tahun 1674 dan terungkaplah
baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang
amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel
tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler
termasuk organel yang merupakan kompratemen terselubung membran terlalu kecil
untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.
Dua parameter
penting dalam mikroskopi (teknik-teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya
urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya.
Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua
titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda
yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di
resolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop.
1.2.Tujuan
Tujuan pada praktikum kali ini
adalah Mengenal dan mengetahui cara penggunaan mikroskop cahaya.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis)
zaman Renaissans dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop
cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan
melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca (Campbell, 2010)
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan
pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. sedangkan berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop menjadi dua
yaitu miktroskop optik dan mikroskop non optik (Wulan Handika, 2013).
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra
manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng
sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan
mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Cindy, 2009).
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini di laksanakan di
Laboratorium Agroteknologi Unit Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo Kendari pada hari Senin, 25
September 2016 pukul 15.00 – 17.10 WITA.
3.2. Bahan dan Alat
Alat yang di gunakan dalam praktikum kali ini yaitu sebuah
Mikroskop Cahaya. Sedangkan bahan yang di gunakan yaitu pulpen, potongan kertas
bertuliskan A dan d.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada kegiatan
praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Membersihkan mikroskop dari kotoran
debu dan lain-lain,
2. Meletakkan potongan kertas berhuruf
‘’A’’ pada kaca objek dan tutup dengan kaca penutup,
3. Mengamati dengan perbesaran lemah
(10x10). Apakah bayangan sama/terbalik,
4. Sambil memandang ke dalam lensa
okuler, geser preparat ke kiri atau ke kanan dan dari atas ke bawah.
5. Mengubah lensa objektif ke perbesaran
yang lebih besar.
6. Mengulangi langkah 2-5 mengguanakan
potongan kertas ‘’d’’.
7. Mengamati dan menggambar hasil
pengamatan tersebut.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pembahasan pada praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut :
Gambar 1. Mikroskop Cahaya
Keterangan
:
1. Lensa okuler 8.
Diagfragma
2. Tabung mikroskop 9. Roler
3. Revolver 10.
Sumber cahaya
4. Lensa obyektif 11.
Micrometer/makrometer
5. Lengan mikroskop 12. Pengatur intensitas cahaya
6. Meja objek/meja preparat 13. Tombol power
7. Kondensor 14. Kaki
mikroskop
|
Gambar 2.
Sebelum Pengamatan Dibawah Mikroskop
Pola
pengamatan :
d
|
A
|
4.2. Pembahasan
Mikroskop
merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda-benda yang terlalu kecil
dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van
Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphgi yang
mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Bagian-bagian mikroskop
yaitu sebagai berikut :
Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat
lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif. Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. Revolver,
berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya. Lensa obyektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di
amati,lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana
lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa
objektif. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. Meja
preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Kondensor, berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat
ini dapat putar dan di naik turunkan.
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian
bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor. Roler,
berfungsi untuk memaju mundurkan papan mikroskop. Sumber
cahaya (ligt source), berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara cepat. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur
ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil daripada makrometer. Pengatur
intensitas cahaya, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang di
butuhkan. Tombol power (power swich), berfungsi untuk menyalakan ligt source. Kaki
mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
Pengamatan huruf “A” Letak
bayangan Sesuai dengan
sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan
diperbesar maka bayangan yag dioeroleh tidak akan sama dengan aslinya. Seperti
gambar berikut :
A-->
Pengamatan huruf “d”, Letak bayangan Sesuai dengan
sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif tepat ke titik focus lensa
okuler yang secara terakomodasi bila bayanganlensa objektif berada di ruang
utama lensa okuler sehingga di peroleh sifat bayangan yaitu maya, tegak, dan
diperbesar maka bayangan yang diperoleh tidak akan sama dengan aslinya Seperti
gambar berikut :
V.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Mikroskop
merupakan alat untuk melihat benda-benda yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Sehingga, mikroskop dirancang dengan sedemikian rupa untuk dapat
menguntungkan manusia agar dapat melihat benda yang berukuran sangat kecil maupun
halus. Di dalam mikroskop terdapat lensa objektif yang menghasilkan bayangan
maya, terbalik, diperbesar. Setelah banyak kegunaan yang kita dapat dari
mikroskop, hendaknya banyak juga hal-hal yang harus diperhatikan saat
menggunakan mikroskop, agar mikroskop aman dan tidak ada kerusakan yang terjadi
pada mikroskop.
5.2. Saran
Demi kelancaran dalam kegiatan
praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna , yaitu:
1. Kepada
praktikan supaya tetap berkonsentrasi ketika sedang melaksanakan praktikum dan
tidak ribut dalam ruang
laboratorium
dan memperhatikan kaidah-kaidah dalam
penggunaan mikroskop agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya
rusaknya mikroskop.
2. Kepada asisten
agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan
praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh praktikan
selama praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Cindy. 2009. Pengertian Mikroskop. Erlangga. Jakarta.
Handika,
wulan. 2013. Laporan praktikum biologi mikroskop. Woensdag.
NA, Campbell.
2010. Biologi. Erlangga. Jakarta.
R Andi Khaeruni, Satrah Vit Neru.
2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Fakultas Teknologi dan
Industri Pertanian. Kendari.
Komentar
Posting Komentar