LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM

LAPORAN BIOKIMIA
ENZIM



OLEH:
ARMIN
Q1B115011




JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI





I.       PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Enzim adalah suatu golongan biologis yang sangat penting dari protein. Tergolong biokatalisator untuk sel-sel hidup yang daya kerjanya bersifat spesifik. Semua perombakan zat makanan dalam organisme hanya dapat terjadi, jika didalamnya terdapat suatu enzim. Itu sebabnya maka disebut biokatalisator, sedangkan zat-zat yang diuraikan oelh enzim digolongkan sebagai substrat (Robert, 2004).
Enzim merupakan protein maka interaksi enzim dengan molekul lain, sama halnya dengan protein, ditentukan oleh asam amino yang ada dipermukaan yang ada hubungannya dengan medium.  Sifat katalik dan spesifik dari suatu enzim ditentukan oleh gugus kimia dalam daerah permukaan protein tertentu yang disebut active  site (sisi aktif) (Pratiwi, 2004).
Golongan enzim yang katalitis disebut golongan atau gugus protetis, sedangkan bagian proteinnya tergolong pembawa protein atau disebut juga pembawa kloidal (willstatter). Bagian enzim sebagai pembawa protein disebut apoenzim dan bersifat katalitik ko-enzim. Dalam koenzim terletak daya kerja yang spesifik karena itu enzim disebut juga biokatalisator yang spesifik atau katalisator biospesifik. Sesuatu koenzim, yaitu gugus protetis dalam daya katalitiknya dapat menkatalisis sesuatu sustrat berulang kali, misalnya pada piridoksalfosfat (Thenawijaya, 2007) Dalam hal diatas maka praktikum ini tentang protein penting untuk dilakukan.
B.   Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari praktikum Enzim ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap aktifitas enzim.
Kegunaan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap aktifitas enzim.














II.      TINJAUAN PUSTAKA
Enzim berasal dari bahasa yunani In dan Zyme yang berarti sesuatu didalam ragi.  Nama enzim diciptakan oleh sarjana dari bangsa jerman  yang bernama W.  Kuhne (1878) yang berkecimpung dalam penelitian mengenai peragian.  Enzim juga mempunyai pengertian lain yaitu molekul protein yang dapat mempercepat reaksi kimia didalam sel tubuh mahluk hidup.  Dalam satu sel terdapat ratusan enzim, ludah mengandung enzim.  Enzim didalam ludah disebut amilase atau ptialin (Purwo,2006).
             Fungsi enzim pada umumnya dapat merombak sesuatu zat dalam bentuk yang lebih kecil untuk kemudian diuraikan menjadi zat-zat yang siap diresorpsi dan dapat dialirkan menjadi sluran –saluran darah. Seagai dapat dipakai lagi untuk membentuk zat-zat semula yang diperlukan untuk keperuan organ itu sendiri (Bennet, 2001)
            Enzim umumnya merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari hanya 62 asam amino pada monomer 4-oksalokrotonat tautomerase, sampai dengan lebih dari 2.500 residu pada asam lemak sintase. Terdapat pula sejumlah kecil katalis RNA, dengan yang paling umum merupakan ribosom; Jenis enzim ini dirujuk sebagai RNA-enzim ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga dimensinya (struktur kuaterner).  Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi aktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar daripada substratnya, tetapi hanya sebagian kecil asam amino enzim (sekitar 3–4 asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalisis.  Daerah yang mengandung residu katalitik yang akan mengikat substrat dan kemudian menjalani reaksi ini dikenal sebagai tapak aktif. Enzim juga dapat mengandung tapak yang mengikat kofaktor yang diperlukan untuk katalisis. Beberapa enzim juga memiliki tapak ikat untuk molekul kecil, yang sering kali merupakan produk langsung ataupun tak langsung dari reaksi yang dikatalisasi. Pengikatan ini dapat meningkatkan ataupun menurunkan aktivitas enzim. Dengan demikian ia berfungsi sebagai regulasi umpan balik.( Agarwal, 2005)
Enzim merupakan protein maka interaksi enzim dengan molekul lain, sama halnya dengan protein, ditentukan oleh asam amino yang ada dipermukaan yang ada hubungannya dengan medium.  Sifat katalik dan spesifik dari suatu enzim ditentukan oleh gugus kimia dalam daerah permukaan protein tertentu yang disebut active  site (sisi aktif) (Mazur, 2008).
Enzim merupakan golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari 2000 enzim telah teridentifkasi yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis, enzim dapat dibagi menjadi enam golongan utama yaitu oksidator reduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase dan ligas. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas (Ibrahim, dkk, 2013).
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalisis untuk proses biokimia yang terjadi didalam sel maupun diluar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi lebih cepat dari pada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang dapat efesien, disamping itu mempunyai  derajat kekhasan yang tinggi. Enzim dapat menurunkan energi aktivitas suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang menbutuhkan energi dan ada pula yang menghasilkan energi atau mengeluarkan energi (Poedjiadi, 2009).















III.       METODE PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat
             Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 Juni 2013 pukul 10.00 wita sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Haluoleo Kendari..
B.  Alat dan Bahan
       Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Bahan Beseta Kegunaannya pada Praktikum Enzim.    
No.
Nama Alat dan Bahan
Kegunaan
A.






B.
Alat:
Tabung reaksi
Pipet tetes
Batang pengaduk
Hot plate
Stopwatch
Gelas kimia
Bahan:
Larutan amilum
Larutan iodium
Enzim amylase
Reagent benedict
Larutan Na2CO3

Tempat mereaksikan larutan
Mengambil larutan
Mengaduk larutan
Memanaskan air
Menghitung waktu
Wadah penyimpanan

Bahan yang diamati
Bahan yang diamati
Bahan yang diamati
Bahan yang diamati
Bahan yang diamati

C.  Prosedur Kerja
1.        Pengaruh suhu terhadap aktifitas enzim
       Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Masing-masing isi dengan 1 ml larutran amilum.
2.      menambahkan 1 ml enzim amilase pada setiap tabung.
3.      Tabung 1, masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es.
Tabung 2, simpan dalam suhu kamar
Tabung 3, masukkan dalam penagas air dengan suhu 37-40o C.
Tabung 4, masukkan ke dalam penagas air dengan suhu 70-80o C.
Tabung 5, masukkan ke dalam air mendidih.
4.   Biarkan masing-masing tabung pada tempatnya selama 15 menit.
5.   Selanjutnya menguji dengan larutan yodium
6.   Menguji pula dengan larutan benedict
7.   Mencatat dan mengamati perubahan yang terjadi.
2. Pengaruh pH terhadap aktifitas enzim.
            Prosedur kerja pada praktikum ini adalah:
1.    Menyediakan tiga tabung reaksi yang bersih, kemudian mengisi tabung pertama dengan 2 ml larutan HCl 0,4%; tabung kedua dengan 2 ml aquades; dan tabung ketiga dengan 2 ml Na2CO3 1%.
2.    Menambahkan 2 ml larutan amilum dan 1 ml enzim kedalam tabung-tabung tersebut.
3.    Mencampurkan sampai homogen, kemudian membiarkannya selama 15 menit.
4.    Selanjutnya, mengujinya dengan pereaksi Benedict
5.    Mencatat dan mengamati perubahan yang terjadi.








IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
       Hasil pengamatan untuk pengaruh suhu terhadap aktifitas enzim dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim.
Tabung
Suhu (oC)
Perubahan Warna
Uji Iodium
Uji Benedict
I
II
III
IV
V
OoC
Suhu kamar
37-40oC
70-80oC
100oC
Berwarna kuning
Berwarna kuning terang
Keruh
Keruh
Keruh
Berwarna biru
Berwarna biru terang
Keruh
Keruh
Keruh


B.     Pembahasan
Enzim adalah unit fungsional dari metabolisme sel.  Bekerja dengan struktur urutan yang teratur, enzim mengkatalisis ratusan reaksi terhadap yang mneguraikan nutrient molekul, reaksi yang menyimpan dan mengubah energi kimia, yang membuat makro molekul sel dari perkusor sederhana.  Diantara sejumlah enzim yang brepartisipasi didalam metabolisme terdapat sekelompok khusus yang dikenal dengan enzim pengatur, yang dapat mengenali sebagai isyarat yang diterima.
Pengamatan pada larutan enzim dengan melibatkan sari nenas adalah nenas dan ikan yang telah dimasukan kedalam wadah nenas perubahan yang terjadi warnannya tetap. Ikan yang telah direndam nenas warna yeng terjadi menjadi warna ungu. Hal ini dinyatakan dalam ( harper, 2000)  Suatu enzim apabila dipanaskan dengan asam kuat atau diinkubasikan dengan tripisin , dimana perlakuakn yang memotong  tantai polipeptida, aktifitas katalitiknya biasanya akan hancur. Pengamatan pada larutan enzim yang telah ditambah fenolftalin dengan menggunakan filtrasi sampai larutannya berubah warna dari kuning menjadi ungu.
Enzim merupakan protein maka interaksi enzim dengan molekul lain, sama halnya dengan protein, ditentukan oleh asam amino yang ada dipermukaan yang ada hubungannya dengan medium.  Sifat katalik dan spesifik dari suatu enzim ditentukan oleh gugus kimia dalam daerah permukaan protein tertentu yang disebut active  site (sisi aktif) (Mazur, 2000).






















      V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Enzim adalah suatu molekul protein yang dapat mempercepat reaksi kimia dalam sel tubuh mahluk hidup.
2.        Aktifitas enzim, sangat dipengaruhi oleh suhu.


B.     Saran
     Adapun saran yang dapat diberikan oleh praktikan yaitu sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum, praktikan benar – benar serius sehingga tidak menganggu konsetrasi praktikan yang lain dan harus berhati-hati karena alat yang digunakan mudah pecah.





















DAFTAR PUSTAKA

Arthur A. Spector. 1993. Biokimia Jilid 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Robert L. Dryer. 1993. Biokimia Jilid 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Soeharsono Martoharsono. 2000. Biokimia Jilid 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.\

Thomas Montgomery. 1993. Biokimia Jilid 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Thenawijaya.  1982.  Dasar-Dasar Biokimia I.  Eralangga.  Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembang.  1986.  Biologi.  Depdikbud.  Jakarta.
Purwo. 1993. Biokimia Konsep Dasar. Depdikbud. Bandung.

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ‘’Teknik Biakan Murni’’

Laporan Praktikum Pengasapan dan Abon Ikan

GIZI IKANI MAKALAH Perbedaan Ikan Patin dan Ikan Sembilang